Begitu istimewa dan begitu luar biasa. Cara setiap orang tua dalam mendekati dirinya pada anak-anaknya. Sering sekali orang tua menjadi jauh dengan anak. Itu terjadi karena beberapa alasan. Jika kita melihat cara didik orang zaman dulu. Sebagian besar keluarga, orang tua apalagi pihak ayah, sering sekali memiliki hubungan yang tidak dekat dengan anak. Hubungan baik, tidak ada masalah. Tapi rasanya ada jarak. Ada dinding antara ayah dan anak. Sehingga anak merasa jauh dari ayahnya. Merasa segan.
Alasan Kenapa Zaman Dulu Orang Tua Tidak Terlalu Dekat Dengan Anak
Dan itu menjadi tertanam dalam otaknya sehingga sampai dia tumbuh besar. Dia tetap merasa segan dan tidak dekat dengan ayahnya. Tapi tidak ada kebencian disana. Hanya memang terbiasa dengan hubungan yang kaku dan dingin. Dan itu bukan tanpa alasan. Orang zaman dulu melakukan hal tersebut, karena dampak atau efek dari lingkungan mereka tumbuh juga. Dari masa mereka juga. Mereka menerapkan cara mendidik seperti itu, karena mereka ingin anak mereka tumbuh menjadi seseorang yang kuat. Dan tidak hilang respek mereka kepada orang tua.
Jadi masih ada rasa takut pada orang tua. Dengan adanya rasa segan dan rasa takut tersebut dapat membuat anak menjadi ada perasaan untuk takut melakukan kesalahan, takut untuk dimarahi. Takut gagal. Memang jika dipikirkan kalau itu terlalu dirasakan oleh anak tidak baik. Tapi jika masih dalam ukuran atau tekanan yang pas maka itu bisa menjadi hal baik. Sehingga secara tidak langsung, orang tua menjadi parameter anak dalam melakukan segala sesuatu. Dan menjadi pengingat bagi mereka.
Jadi seperti alarm, saat mereka mulai keluar jalur, dengan mengingat dan memiliki rasa takut pada orang tua ini membuat mereka menjadi lebih teratur dan lebih disiplin. Sehingga anak akan bisa mengendalikan arah tujuan mereka. Sehingga orang tua pun bisa tenang melepas anaknya kelak. Merasa anaknya sudah cukup dewasa dan mapan untuk menghadapi dunia dan kerasnya rintangan dan tantangan yang ada di dunia.