Luka berdarah terbuka bisa terjadi kapan saja, di mana saja. Anda tidak bisa menerima ini begitu saja. Perawatan yang tidak tepat dapat menyebabkan perdarahan yang menyebabkan infeksi. Untuk ini, penting bagi Anda untuk mengetahui cara membalut luka dengan benar. Berikut penjelasannya.
Jenis luka yang perlu dibalut
Ada berbagai jenis luka yang mungkin memerlukan perawatan berbeda. Luka atau goresan kecil mungkin tidak memerlukan perban. Namun, untuk luka yang lebih dalam dan lebih besar, seperti luka terbuka, pembalut diperlukan sebagai pertolongan pertama untuk menghentikan pendarahan, sambil menunggu perhatian medis. Apalagi jika lukanya mengeluarkan banyak darah. Karena itu, Anda perlu mengetahui cara membalut luka yang benar agar tidak kehilangan banyak darah.
Bagaimana cara membalut luka yang benar?
Sebagai teknik pertolongan pertama yang paling dasar, Anda perlu memahami cara membalut luka dengan benar. Pasalnya, Anda tidak pernah tahu kapan cedera itu akan terjadi. Berikut cara membalut luka yang perlu Anda pahami langkah demi langkah:
Menghentikan pendarahan
Luka yang berdarah atau mengeluarkan banyak darah dapat menyebabkan syok dan kematian. Jika Anda mengalaminya, segera hubungi dokter perawatan intensif Anda. Sementara Anda menunggu bantuan medis datang dan menutupi luka dengan perban, Anda harus terlebih dahulu menghentikan pendarahan dari luka. Anda dapat menekan area yang berdarah dengan kain bersih, kain kasa, atau tisu steril.
Bersihkan luka
Setelah pendarahan mereda, langkah selanjutnya dalam prosedur pembalut adalah membersihkan luka. Sebelum menutupi luka dengan perban, bersihkan luka dan area sekitarnya di bawah air mengalir selama 5-10 menit. Rendam kain kasa dalam larutan garam dan gosok perlahan pada area luka. Kemudian dengan lembut bersihkan area luka dengan handuk atau kain kasa hingga kering.
Membalut Luka
Pembalut luka dimaksudkan untuk melindungi luka terbuka dari gesekan pakaian atau kontaminasi dengan kotoran yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, pembalut luka juga berfungsi untuk menyerap atau menahan darah yang mungkin keluar setelah luka dibersihkan.
Cara membalut luka yang paling umum adalah dengan menggunakan pembalut kasa steril yang disesuaikan dengan ukuran luka Anda. Kemudian gunakan selotip di beberapa sisi balutan agar tidak lepas. Namun, hati-hati jangan sampai merekat terlalu kencang dan gunakan lem tahan air. Beberapa orang mungkin mengoleskan obat merah pada luka sebelum membalutnya.
Namun, ini bukan prioritas dan biasanya hanya spesifik untuk jenis cedera tertentu. Penelitian sebelumnya di jurnal BioMedicine bahkan menyarankan bahwa mengonsumsi obat merah berbasis yodium dapat mengiritasi kulit dan mengubah warna.